Mendidik Anak Laki-Laki dan Perempuan

Ana Rufaidah Phay

"PERBEDAAN CARA MENDIDIK ANAK LAKI2 & PEREMPUAN"

Oleh : Ust Bendri Jaysurahman

(Catatan ini adalah hasil rangkuman kembali olh Deti N. Lastiyah. Wallahu'alam, semoga tdk ada yg melenceng dr maksud awal penyampaian Ust Bendri Jaysurahman)

# Anak adalah amanah Allah kepada orang tua

# Mendidik anak perlu ilmu, skill, keahlian & kemampuan, jangan menganggap enteng

# Seperti halnya dokter yang menangani pasien dengan keahliannya, maka orang tua jangan sampai melakukan "mal praktek" saat mendidik anak



# Mal praktek yang dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak bisa berakibat fatal

# Diantara mal praktek yang mungkin dilakukan orang tua dalam mendidik anak adalah kesalahan mendidik anak laki-laki atau perempuan

# Kita harus banyak belajar & berlindung kepada Allah, jangan sampai jadi orang tua yang melakukan "mal praktek" dalam mendidik anak-anak kita

# Dalam mendidik anak, ibu dan ayah punya peranan yang sama penting

A. MENDIDIK ANAK LAKI-LAKI

# Ayah yang tidak berperan untuk mendidik anak laki-laki akan mnghasilkan anak laki-laki yang kemayu bahkan gay (Masya Allah)

# Ajo Bendri mengisi pengajian kaum gay, setelah digali, hampir 100% alasan mereka jadi gay karena mereka kehilangan sosok ayah sejak kecil

# Pendidikan anak dalam Islam yang sering kita dengar : "Ibu adalah madrasah utama dan pertama bagi anak-anak itu harus kita lengkapi dengan : "Ibu adalah madrasah utama dan pertama bagi anak dan Ayah adalah kepala sekolahnya"

# Rasulullah saw tidak bertemu ayahnya sejak lahir, tetapi beliau dididik oleh kakek & pamannya yang menjadi sosok ayah yang berperan sangat kuat bagi Rosul

#Syarat keluarga sukses dalam Al Qur'an :

1. Suami istri yang sekufu --> istri dan suami sama-sama baik (Ibrahim dgn Sarah & Hajar)

2. Punya keturunan anak-anak yang baik & cucu-cucu yang baik (Ibrahim melahirkan keturunan para Nabi)

*Note : Di dalam Al Qur'an Allah sampaikan contoh teladan keluarga adalah keluarga Ibrahim & keluarga Imran --> ini mewakili 2 keluarga : Ibrahim keluarga Nabi & Imran keluarga biasa (jadi jangan jadikan alasan kita ngga bisa membentuk keluarga shalih karena bukan keluarrga Nabi),

Nabi Ibrahim mewakili keluarga poligami & Imran mwakili keluarga monogami, nabi ibrahim anaknya banyak, Imran anaknya 1, Ibrahim anaknya banyakan laki-laki & Imran anaknya prempuan*

# Jadi, melihat contoh dari nabi Ibrahim, bila kita mendidik anak laki-laki, goal atau tujuan atau target utama pendidikannya adalah harus menjadikan anak laki-laki menjadi Nabi --> kalau sekarang tentu bukan menjadi nabi, tapi berarti harus mendidik anak laki-laki hingga memiliki karakter jiwa kenabian atau yg kita kenal saat ini dengan nama ulama

# Anak laki-laki harus dididik dengan 1 keahlian khusus yang dikuasai di bidangnya, jangan mendidik anak laki-laki jadi anak yang "multi talented"

# Orang-orang yang memusuhi Islam, seperti zionis, mereka mendidik anak-anak mereka menjadi anak yang ahli pada bidangnya masing-masing, sehingga tidak sulit menemukan dalam komunitas mereka orang yang ahli senjata, orang yang ahli matematika, dsb. Karena anak-anak sudah di spesifikan dengan keahlian yang jelas.

# Para sahabat Rasulullah SAW dicetak oleh Rasul mepunyai spesifikasi keahlian di bidangnya masing-masing, sehingga pada saat kebutuhan suatu skill atau ilmu, Rosul saw tinggal meminta salah satu sahabat yg sesuai dgn keahliannya tersebut.

# Selain punya spesialisasi keahlian, jadikan anak laki-laki kita menjadi seorang ahli yang punya komitmen terhadap dien nya ---> jangan jadikan anak laki-laki kita menjadi anak yang "netral" dan tidak memiliki pembelaan terhadap agamanya, ini yang diinginkan oleh musuh-musuh Islam, misalkan dalam hal kepemimpinan yang berpihak kepada Islam atau liberalisme, jangan sampai anak kita bilang : "ah, saya mah netral aja", tp anak kita harus bisa mengatakan dengan tegas pembelaan terhadap dien nya.

# Anak laki-laki tidak boleh "dirumahkan" saat sudah baligh, harus dirihlahkan kemana-mana ---> jangan bikin anak lelaki kita betah di rumah saja.

# Ajarkan anak laki-laki kita menjadi penggembala kambing --> kenapa kambing? Karena kambing adalah hewan yang memiliki syahwat lebih tinggi daripada otaknya, jadi melatih anak laki-laki kita memimpin makhluk yang syahwatnya tinggi, sehingga kelak dia akan lebih mudah memimpin manusia yang akalnya lebih besar daripada syahwatnya

B. MENDIDIK ANAK PEREMPUAN

# Mendidik anak prempuan, kita harus belajar dari bagaimana Imran medidik Maryam

# Dalam Al Qur'an Allah SWT mengatakan Maryam adalah wanita yg sempurna, selain Asiyah.

# 4 wanita istimewa dalam sejarah Islam adalah Maryam, Asiyah, Khadijah & Fatimah

# Oleh karena itu, patokan kita dalam mendidik anak harus ingin seperti ke 4 wanita istimewa tersebut bukan tokoh-tokoh seperti margareth teacher, misalnya

# Target mendidik anak wanita : harus bisa mjadikan anak-anak perempuan kita menjadi wanita suci

*Note : Dalam Islam, antara suci dengan perawan itu beda. Suci itu dia menjaga dirinya dengan akhlak yang baik, shalihah. Klo perawan itu hanya berkaitan dengan selaput dara di alat vitalnya. Karena kita mnemukan saat ini banyak perawan tapi tidak suci & ada yg suci tapi tidak perawan* Naudzubillah

* Contoh suci tetapi tidak perawan : Khadijah, saat beliau menikah dengan Rasulullah SAW adalah seorang janda, tetapi beliau wanita agung yang paling pandai menjaga kesuciannya, oleh karena itu beliau dijuluki "Khadijah at Thahirah"*

* Contoh perawan tapi tidak suci : perempuan-perempuan yang tetap melakukan perzinahan dengan tetap menjaga selaput daranya agar tetap perawan*

# Jadi, dalam Islam, kita harus mendidik anak-anak perempuan kita menjadi perempuan yang menjaga kesuciannya, bukan hanya menjaga keperawanannya.

# Amalan-amalan wanita yang suci :

1. Jika wanita sholat 5 waktu
2. Rajin berpuasa
3. Menjaga kemaluan
4. Taat kepada suaminya

# Rasulullah SAW memerintahkan 4 perkara tersebut kepada para wanita, karena dampak 4 amalan tersebut sangat dasyat, yaitu :

1. Menahan dari kejahatan bathin --> menjadi wanita yang lembut, tidak cepat marah, tidak tergoda maksiat. Naudzubillah

2. Menjadi pribadi yang tidak konsumtif, karena terlatih menahan diri saat berpuasa

3. Menjadi pribadi yang "pemalu", tidak menjadi wanita yang agresif, karena mejaga kemaluannya

4. Menjadi wanita yang pandai menahan akalnya, walaupun boleh jadi pendidikan jauh lebih tinggi dari suami, tapi tetap taat kepada suaminya --> sehingga jauh dari konflik besar dalam rumah tangga karena tidak terbersit melawan suaminya

# Didik anak perempuan agar lebih betah dan lebih sering di rumah, daripada bepergian, bisa dengan cara membuat kondisi rumah lebih menyenangkan dan buat aktivitas-aktifitas yang produktif untuk anak-anak perempuan di dalam rumah

# Khadijah walaupun seorang bisnis woman, tapi beliau adalah wanita yang lebih senang berada di rumahnya, terbukti pada saat masa-masa Rasulullah SAW diangkat menjadi Nabi, Khadijah selalu ada di rumah mendampingi Rasulullah SAW.

# Sehingga, anak-anak perempuan kita harus mempunyai hasil didikan seperti 4 wanita hebat tadi :

1. Maryam : mencetak Nabi Isa menjadi Nabi

2. Asiyah : mencetak Nabi Musa menjadi Nabi

3. Khadijah : mencetak suami menjadi Nabi

4. Fatimah : setia mendukung perjuangan ayahnya menjadi Nabi

****

C. DISKUSI

Bagaimana bila anak saya adalah anak yang kondisinya ditinggal kerja oleh ayahnya yang hanya bisa pulang 2 bulan sekali?

# Nabi Ibrahim adalah ayah yang jarang bertemu dengan anaknya Ismail, tetapi Hajar berperan luar biasa sebagai Ibu. Dia selalu mengisahkan kebaikan-kebaikan Ibrahim kepada Ismail, bahwa ayahnya adalah seorang Nabi yang mepunyai tugas berjuang dengan amanah kenabiannya --> sehingga walaupun jarang bertemu, Nabi Ibrahim menjadi sosok ayah idola dimata Ismail

# Oleh karena itu, para istri yang suaminya harus jauh dari anak-anaknya, harus selalu mengabarkan kebaikan-kebaikan ayah anaknya tersebut, jangan malah curcol tentang suami sama anaknya sendiri...

# Saat ini ayah sangat terbantu oleh teknologi canggih yang bisa dimanfaatkan untuk bisa tetap dekat dengan anaknya walaupun jarak berjauhan --> ayah harus rajin memberikan informasi kepada anak-anaknya mengenai kegiatan & aktivitasnya sehari-hari saat jauh dari anaknya. Selain itu, tugas sebagai ayah dalam mengontrol aktivitas dan perkembangan anak harus tetap dilakukan walau dari jarak jauh dengan bantuan teknologi canggih, sehingga anak-anak tetap bisa merasakan "kehadiran" ayahnya.

*** Tausiyah buat diri sendiri agar menjadi orang tua yang diharapkan oleh anak-anakku,,, dan bermanfaat untuk kalian yang membacanya yaa,,, ***


3 comments:

Unknown said...

Ayah yang tidak berperan untuk mendidik anak laki-laki akan mnghasilkan anak laki-laki yang kemayu bahkan gay (Masya Allah)

yang bener aja ? bikin ketawa aja...

Anonymous said...

terima kasih infonya

Unknown said...

terimakasih infonya menarik,jangan lupa kunjungi balik website kami http://bit.ly/2Cyl3pR

Post a Comment